Kamis, 17 Desember 2009

Tempat Terindah Pasha Ungu








December 2, 2006
pasha ungu: saya orang paling bahagia di dunia
Filed under: Pasha
Lucunya, karena sudah terbiasa dengan nama populernya, ia merasa asing saat orang memanggil nama aslinya, Sigit. Ia bahkan sering tidak ngeh. “Saya nggak sadar yang dipanggil itu saya. Habis saya sudah terbiasa dipanggil Pasha,” ceplosnya.
ini rahasia Pasha Ungu (26) yang tak banyak diketahui orang. Pasha sebenarnya bukanlah nama aslinya. Nama asli Pasha adalah Sigit Purnomo Syamsudin Said. Dulu, ia biasa dipanggil Sigit. Nama Pasha baru dipakai saat Ungu rekaman album pertama. Konon, perusahaan rekaman yang meminta ia berganti nama. Alasannya, nama asli Pasha dianggap kurang komersial, juga identik dengan orang lain.
“Nama Sigit sudah ada beberapa yang memakai. Salah satunya Sigit Base Jam,” cetus Pasha suatu kali. Dari beberapa nama, pilihannya jatuh pada nama Pasha. Uniknya, itu nama mantan dramer Ungu. “Ada yang mengusulkan nama Pasha. Menurut saya, nama itu bagus. Jadilah nama itu saya pakai,” kata ayah Kisya Alfaro Putra Sigit (2) dan Shakinah Adeliaputri Napasha ini.
Suami Okky Agustina Sofyan ini tak percaya, nama itu dibilang membawa keberuntungan. “Kata orang, what’s in a name. Apalah arti sebuah nama. Saya tak percaya nama bisa membawa keberuntungan. Soal rezeki semua diatur dari Atas. Lagi pula, kalau memang bawa hoki, seharusnya sejak dulu Ungu melejit dong,” tegasnya.Lucunya, karena sudah terbiasa dengan nama populernya, ia merasa asing saat orang memanggil nama aslinya, Sigit. Ia bahkan sering tidak ngeh. “Saya nggak sadar yang dipanggil itu saya. Habis saya sudah terbiasa dipanggil Pasha,” ceplosnya.
Pasha lahir di Donggala, 27 November 1979. Usai menamatkan sekolah menengah, ia pindah ke Jakarta. Di ibukota, ia kuliah di Akademi Bahasa Asing (ABA) Cikini. Di kampus inilah ia bersinggungan dengan dunia musik. “Waktu ospek, saya orang yang paling sering kena hukuman. Kalau dihukum yang bisa saya lakukan, ya cuma bernyanyi,” ujarnya. Nah, vokal Pasha itu menarik perhatian rekannya. Rekannya itulah yang mengajak bergabung dengan Nuansa Band. “Katanya suara saya cocok dengan warna musik mereka,” ujar Pasha lagi.
Seperti band lain, Nuansa Band juga kepengin meramaikan kancah musik lokal. Mulailah mereka mengirimkan demo ke berbagai perusahaan rekaman. Sayang, tak satu pun melirik. “Selama menunggu kepastian demo rekaman, hubungan kami jadi renggang,” cerita Pasha. Di saat band ini mulai retak, Pasha dapat tawaran dari band Ungu yang tengah mencari vokalis. “Setelah jam session bareng Ungu, saya ditawari jadi vokalis,” sambungnya. Setelah berpikir masak-masak, tawaran itu diterimanya. “Saya ngomong baik-baik ke teman-teman di Nuansa Band. Saya bilang, nggak bisa menunggu sesuatu yang nggak pasti. Untungnya, anak-anak ngerti dengan penjelasan saya,” katanya lagi. Pasha resmi bergabung dengan Ungu sekitar November 1998.
Bersama Ungu, Pasha mulai membuat lagu. Lagu-lagu itu, juga karya personel lain, sering dapat pujian saat dipentaskan. Bahkan ada yang menyebut tembang-tembang mereka layak dihimpun dalam album. ”Meski awalnya nggak percaya diri, kami membuat demo master,” beri tahu Pasha. Setelah beberapa bulan menunggu, Warner Music Indonesia menyatakan tertarik. Ungu lantas diminta menyumbangkan lagu buat album kompilasi Klik (2000). Tak puas dengan satu lagu, Ungu minta rekaman satu album. “Tapi ternyata kerja sama dengan Warner Music tak dilanjutkan. Kami terpaksa harus mencari perusahaan rekaman lagi,” ujar Pasha.
Perusahaan Rekaman Hemaswara kemudian merekrut mereka. Kolaborasi Ungu-Hemaswara melahirkan album Laguku (2002). Album yang mengandalkan lagu Bayangan Semu ini terjual sekitar 150 ribu keping. Album kedua mereka, Tempat Terindah, juga dapat atensi lumayan. Toh meski begitu, Ungu masih dianggap band kelas dua. Barulah di album ketiga, Melayang, Ungu memberi bukti. Album yang sarat hits itu totalnya telah terjual mendekati angka satu juta keping. Sukses itu berlanjut di album religius SurgaMu, yang diluncurkan Ramadhan lalu. Dalam dua bulan, album ini terjual lebih dari 300 ribu keping. Berkat album ini Ungu mendapat penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dan nama Pasha pun makin berkibar. *bin
Album Melayang terjual hampir satu juta keping, dan SurgaMu terjual 300 ribu keping dalam waktu yang singkat. Apa rahasianya?
Sukses yang diraih ini barangkali buah manis dari kesabaran Ungu selama ini. Kami tak pernah patah arang meski album-album kami sebelumnya tak begitu laku. Kami menganggap itu sebagai bagian dari proses pembelajaran Ungu. Nah, dari proses itulah kami belajar banyak. Dan di album ketiga kami bisa meramu formula yang tepat. Dan hasilnya, ya seperti sekarang ini.
Apakah Anda merasa Ungu kini telah berada di puncak karier?
Wah, sayasih nggak merasa kini berada di puncak. Justru sedang menuju puncak.Pasalnya kalau sudah di puncak ‘kan bisa turun. Saya sih kepengin Ungu besok lebih baik dari hari ini.
Adakah ketakutan Ungu bakal mengalami perpecahan seperti Peterpan, misalnya?
Saya sih yakin Ungu tak bakal mengalami perpecahan. Dan insya Allah band ini akan selalu solid. Saya yakin, karena sedari awal susah dan senang kami tanggung bareng-bareng. Waktu album kami tak laku, kami menghadapi bersama-sama. Begitu juga ketika angka penjualan tinggi. Kami juga merasa sudah klop satu sama lain.
Karier Anda kini sedang bersinar. Anda juga punya istri yang cantik dan anak-anak yang lucu. Bagaimana rasanya?
Pastilah saya bahagia. Siapa yang tak bahagia bila punya karier bagus, istri yang cantik dan pengertian serta anak-anak yang lucu. Saya bahkan merasa sebagai orang paling bahagia di dunia ini. Tugas nomor satu saya adalah menjaga serta melindungiistri dan anak-anak saya.
Belakangan Anda suka memakai kacamata. Kepengin menyaingi Ian Kasela nih?
Wah, nggak. Kacamata saya ‘kan nggak gelap seperti Ian Kasela. Saya memakai kacamata karena mata saya memang minus. Lagi pula kacamata itu jarang saya pakai saat konser.
Sadarkah kalau gaya dandan Anda sering ditiru penggemar?
Saya tahu itu. Di beberapa daerah, saya sering melihat banyak orang meniru gaya saya. Mulai dari rambut, pakaian sampai celana persis saya. Tapi itu nggak apa-apa. Toh saya pun sebenarnya juga memakai style yang sudah ada.
Pernah punya pengalaman tak enak dengan penggemar?
Beberapa waktu lalu ada penggemar yang main ke rumah. Saya sempat meladeni dia. Mungkin karena diladeni, eh besoknya dia kembali lagi dengan membawa teman yang lebih banyak. Saya risih saja dengankelakuan penggemar seperti itu. Waktu saya di rumah ‘kan cuma sedikit. Saya ingin menggunakannya semaksimal mungkin. Kalau di rumah saya cuma ingin istirahat atau main dengan anak-anak. Bukan mengurusi hal yang lain. Tapi nggak enaknya, kalau tak meladeni penggemar, saya dibilang sombong. Kalau dicakar dan dicubit penggemar, dari zaman album belum laku sih sudah sering.
Bagaimana kalau soal hilang suara saat manggung?
Pernah. Terakhir, waktu manggung di Soundrenaline di Ancol, suara saya sempat hilang. Mungkin karena reak (dahak) mengumpul di tenggorokan dan saya dehidrasi lantaran cuaca yang panas, suara saya jadi hilang. Menurutdokter, penyebab suara saya hilang karena kecapekan.
Masih suka mengendarai motor besar?
Masih. Kalau ada waktu senggang saya pasti keliling-keliling pakai motor itu. Waktu Ungu konser di Bogor kemarin (Pasha menetap di Bogor), saya pergi naik motor. Motornya sih nggak ditaruh di area konser, tapi dititipkan di hotel. Dari hotel ke lokasi konser, saya menggunakan mobil. Di Bogor saya ikut klub pecinta motor besar. Salah satu anggotanya Ferdy Element.
Comments (21)
var google_ad_client = “pub-0490979434562042″;
var google_ad_width = 468;
var google_ad_height = 60;
var google_ad_format = “468×60_as”;
var google_ad_type = “text_image”;
var google_ad_channel = “3909872073″;
var google_color_border = “339966″;
var google_color_bg = “FFFFFF”;
var google_color_link = “0000FF”;
var google_color_text = “000000″;
var google_color_url = “008000″;
do_pn(”35b9c141149e122bb29b8db7aea95682b1b452c1″, ["0c2d74350cb8c4a1d40c0c3be796e21c71388dad", "255ab897ec64d5747c16dfcf6274ecab0f546f81", "c8aaed8e98aa3ee516507ec9bf7e929fd5780b3c"])
November 25, 2006
Besok Malam, Ungu di Lapangan Sudirman
Filed under: News
GRUP band Ungu yang masuk jajaran band papan atas Indonesia, dan namanya terus meroket dipastikan tampil menghibur warga Balikpapan, Minggu (26/11) malam besok mulai pukul 19.00 Wita di Stadion Sudirman.
Penampilan grup band yang dimotori Pasha (vokal), Enda (gitar), Oncy (gitar), Makki (bass), dan Rowman (drum) itu tak lain dalam rangkaian tur keliling Indonesia mereka yang disponsori Gudang Garam.
“Sebelum tampil di Balikpapan, mereka tampil lebih dulu di Tanah Grogot, Pasir besok (hari ini),” ujar Operational Zoom Production Yunita kepada Kaltim Post kemarin. Zoom Production sendiri adalah Event Organizer (EO) konser Ungu yang bertajuk Popcoholic with Ungu Concert tersebut.
Saat tampil, Ungu akan membawakan 12 lagu andalan mereka baik dari album lama mereka hingga album religius Surgamu yang saat ini ramai diputar di berbagai stasiun radio maupun media elektronik. “Kemungkinan 12 lagu. Tapi lihat keadaan nanti. Kalau memungkinkan, bisa saja lebih dari itu,” jelas Yunita.
Untuk menyaksikan penampilan Ungu, pihak penyelanggara telah menyediakan kurang lebih 10 ribu tiket seharga Rp 10 ribu. “Murah memang. Apalagi mereka yang beli tiket dapat hadiah sebungkus rokok. Makanya, buruan beli di tempat-tempat yang telah kami sediakan seperti Toko Kaset Micky, SBI, Toko Kaset Budi, Distro Little Beat, Matahari Department Store,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolresta Balikpapan AKBP Drs Gde Sugianyar mengatakan, pihaknya telah memberikan izin konser Ungu. Bahkan, untuk pengamanan, pihak Polresta Balikpapan bakal menurunkan 200 personel demi memperlancar jalannya konser.
“Kami sudah keluarkan izin dan untuk pengamanan akan kami bantu. Untuk personel yang akan turun mengamankan jalannya konser berkisar antara 200 orang. Ini demi menjaga kondusifnya Balikpapan,” kata Gde, kemarin.
Selain itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang berniat menjadi calo tiket konser Ungu ini untuk mengurungkan niatnya. “Sebab, kami pastikan akan melakukan penertiban. Kalau nekat, rasakan sendiri akibatnya,” pungkas Gde.(nat)
Comments (0)
November 23, 2006
Ungu Band Sukses Besar di Sulselra
Filed under: Konser
LUAR biasa pesona Ungu Band. Dalam turnya bertajuk Clas Music in Tour With Ungu di lima kota Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra), Pasha dan kawan-kawan menuai sukses besar. Mereka bakal mengakhiri turnya malam ini di Colors Pub & Resto, Makassar.
Ungu Band mengawali turnya di Kota Kendari, Kamis (2/11) lalu. Puluhan ribu penonton tumpah ruah di Stadion Lakidende, Kendari. Sambutan hangat penonton seperti itu juga terjadi di Kota Bone dan Kota Palopo. Di tiga kota itu rata-rata penonton mencapai 20 ribu orang, bahkan di Palopo mencapai 25 ribu orang.Ungu Band memecahkan rekor penonton terbanyak di tiga kota itu selama tahun ini.
“Jumlah penonton itu bisa dihitung dari orang yang masuk dan menukarkan tiketnya dengan rokok Clas Mild. Di Kendari, Bone, dan Palopo, penonton yang menukarkan tiketnya dengan rokok mendekati angka 20 ribu bungkus,” kata Haedir dari Clas Mild Makassar selaku sponsor utama tur Ungu Band.
Menurutnya, kecuali di Kolaka, penonton hanya mencapai 10 ribu lebih. Dan, diharapkan malam ini penggemar Ungu Band di Makassar juga tidak melewatkan menyaksikan aksi panggung Pasha di Colors.
Sebelum tampil malam hari, pukul 11.00 siang ini personel Ungu Band akan menggelar jumpa fans di Valentino Pool & Cafe. Bagi penggemar Ungu, bisa berdialog langsung dengan Pasha dan kawan-kawan.
Sudah dapat dipastikan, mengakhiri turnya di lima kota, nanti malam Pasha akan menyanyikan lagu-lagunya yang sudah akrab di telinga penggemarnya. Misalnya, lagu Surgamu, Andai Kutahu, dan lagu-lagu lainnya, so pasti dipersembahkan untuk warga Kota Makassar. Setidaknya Pasha akan menyanyikan 12 lagu di Clors nanti malam.
Band yang diawaki Makki, Onci, Pasha, Enda, dan Rowman, ini tur di lima kota melalui Fair Production sebagai promotour dan Ungu Production sebagai organized event.
Selain Ungu, turut pula menyemarakkan acara Class Music Tour ini adalah home band Colors, Punk Romance dan resident DJ Colors DJ Eq, yang dengan kekuatannya masing-masing akan menghibur clubbers Makassar.
Pasha, Anak Palu yang Jadi Idola
SAUDARA-saudaranya terperangah. Kok, Sigit tiba-tiba tampil sebagai vokalis Ungu Band? Sigit Purnomo Syamsudin Said yang berganti nama menjadi Pasha, bisa menjadi penyanyi?
“Saya juga kaget tiba-tiba adik saya menjadi penyanyi,” kata kakak kandung Pasha, Helmy Syamsudin Said yang kini anggota DPRD Sulawesi Tengah dari Partai Demokrat. Itu pula yang dialami kakaknya yang lain, Uly, pemain sinetron di Jakarta.
Ketika sekolah di SMAN 2 Palu, Pasha memang sudah mulai bermain musik. Ia membentuk band di sekolahnya. Tetapi Pasha bukanlah vokalis, kecuali mahir bermain gitar atau keyboard.
Ayahnya, Syamsudin, memang termasuk penyanyi. Tahun 60-an, Syamsudin punya band di Donggala, dan dia sebagai vokalis. Tidak heran, setiap ada acara di Palu, anak-anaknya selalu disuruh tampil menyanyi. Kecuali Pasha, tidak pernah mau disuruh menyanyi.
Pasha memang anak pemalu. Dari 10 bersaudara, anak kelima itu tak seperti saudara-saudaranya yang tampil berani di depan umum. Helmy, misalnya, ketika kecil selalu tak segan-segan untuk tampil menyanyi di acara-acara yang dihadiri keluarganya.
Pasha lahir di Donggala, ibu kota Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, 27 November 1979. Ibunya, Andi Bumbeng Pasamalangi, berdarah Bone-Toraja, Sulawesi Selatan. Kedua orangtuanya memang selalu mendorong anak-anaknya bermain musik.
Tahun 1997, Pasha tamat di SMAN 2 Palu dan langsung ke Jakarta. Ia memilih melanjutkan studinya di IKJ Jakarta. Namun kuliahnya tidak selesai.
Di Jakarta lah suami Okky Agustina Sofyan serta ayah dari Kisya Alfaro Putra Sigit (2) dan Shakinah Adeliaputri Napasha (4 bln), itu muncul sebagai penyanyi. Dia bukan lagi anak pemalu, tetapi berubah menjadi salah satu idola kaum muda sekarang ini. (iku)
Comments (1)
November 10, 2006
Konser Ungu Band Ricuh
Filed under: Konser
* 15 Penonton Luka-luka, Ketua Panitia Diperiksa Polisi
PALOPO–Kelompok Band Ungu gagal memukau sekitar 10.000-an Cliquers Ungu (sebutan bagi para penggemar fanatik kelompok band tersebut) dalam konser di pelataran luar Stadion Lagaligo, Rabu malam lalu, 8 November. Penonton tidak bisa menikmati aksi panggung Pasha dkk dengan baik, karena konser ini ricuh.
Kericuhan terjadi, karena Pasha terlambat naik ke panggung. Soalnya, panitia terlambat membenahi listrik. Penonton yang telah memenuhi pelataran luar Stadion Lagaligo, protes karena sedianya konser ini dimulai pukul 20.00 Wita, tetapi sampai pukul 20.30 Wita, Pasha dkk tak juga muncul di atas panggung.
Penonton yang berada di bagian depan tiba-tiba menghujani panggung dengan batu dan botol-botol air mineral. Saat yang bersamaan, penonton yang belum masuk ke lokasi konser, membobol dinding yang terbuat dari seng, sehingga penonton yang belum memiliki tiket, langsung menerobos masuk.
Saat terjadi kericuhan, Kapolresta Palopo, AKBP Muh Arwin, naik ke panggung, untuk menenangkan penonton yang kian brutal. Kapolresta meminta penonton tenang, supaya konser Ungu Band bisa segera dilakukan.
“Mari kita jaga jalannya konser ini dengan tertib dan aman. Kalau penonton masih melempar, Ungu Band tidak akan tampil,” teriak Kapolresta melalui sound system di hadapan para penonton.
Penonton mulai tenang setelah mendapat pengarahan dari Kapolresta. Selain itu, aparat kepolisian dan TNI AD mulai menenangkan penonton di bagian depan.
Pukul 21.00 Wita, setelah penonton mulai tenang dan panitia membersihkan panggung dari batu dan botol-botol air mineral, Ungu Band yang beranggotakan Pasha (vokal), Enda (gitar), Makki (bass) dan Rowman (drum) serta Oncy (gitar), tampil di atas panggung.
Pasha langsung tampil menghibur fans fanatiknya dengan lagu-lagu hits Ungu Band, seperti Andaiku Tau, Berikan Aku Cinta, Tercipta Untukku, Aku Bukan Pilihan, Selamat Lebaran, Surgamu, dll.
Saat membawakan lagu kedua, tiba-tiba terjadi lagi kericuhan. Penonton bagian belakang, kecewa karena suara Pasha yang merdu, tidak terdengar jelas. Sound systemnya kecil. Mereka melempar batu ke arah panggung. Akibatnya, penonton yang ada berdesak-desakan di bagian depan panggung itu, menjadi sasaran batu.
Dalam insiden ini, sedikitnya 15 penonton mengalami luka-luka. Lima orang di antaranya, sempat dilarikan ke UGD RSUD Sawerigading Palopo, karena luka di kepalanya terbilang serius.
Menurut Kapolresta, AKBP Muh Arwin, penonton yang mengalami luka-luka langsung ditolong petugas, dan dikeluarkan dari lokasi konser yang sesak penonton. Para korban dibawa ke RSUD menggunakan ambulans. “Dua penonton yang tertangkap tangan melempari penonton di bagian depan panggung, diamankan polisi,” katanya.
Masih menurut Kapolresta, polisi memeriksa Randy, ketua panitia konser Ungu Band ini, karena dinilai lalai dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai ketua panita, karena konser Ungu Band ini berlangsung ricuh dan menyebabkan sekitar 15 penonton luka-luka.
“Dia diperiksa sebagai penanggung jawab kegiatan konser itu. Jika terbukti ia lalai hingga konser berjalan kacau dan tak terkendali, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Sebab, konser ini menyebabkan adanya penonton konser luka-luka,” katanya.
Comments (0)
November 9, 2006
Ungu Band Sukses Besar di Sulselra
Filed under: News
LUAR biasa pesona Ungu Band. Dalam turnya bertajuk Clas Music in Tour With Ungu di lima kota Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra), Pasha dan kawan-kawan menuai sukses besar. Mereka bakal mengakhiri turnya malam ini di Colors Pub & Resto, Makassar.
Ungu Band mengawali turnya di Kota Kendari, Kamis (2/11) lalu. Puluhan ribu penonton tumpah ruah di Stadion Lakidende, Kendari. Sambutan hangat penonton seperti itu juga terjadi di Kota Bone dan Kota Palopo. Di tiga kota itu rata-rata penonton mencapai 20 ribu orang, bahkan di Palopo mencapai 25 ribu orang. Ungu Band memecahkan rekor penonton terbanyak di tiga kota itu selama tahun ini.
“Jumlah penonton itu bisa dihitung dari orang yang masuk dan menukarkan tiketnya dengan rokok Clas Mild. Di Kendari, Bone, dan Palopo, penonton yang menukarkan tiketnya dengan rokok mendekati angka 20 ribu bungkus,” kata Haedir dari Clas Mild Makassar selaku sponsor utama tur Ungu Band.
Menurutnya, kecuali di Kolaka, penonton hanya mencapai 10 ribu lebih. Dan, diharapkan malam ini penggemar Ungu Band di Makassar juga tidak melewatkan menyaksikan aksi panggung Pasha di Colors.
Sebelum tampil malam hari, pukul 11.00 siang ini personel Ungu Band akan menggelar jumpa fans di Valentino Pool & Cafe. Bagi penggemar Ungu, bisa berdialog langsung dengan Pasha dan kawan-kawan.
Sudah dapat dipastikan, mengakhiri turnya di lima kota, nanti malam Pasha akan menyanyikan lagu-lagunya yang sudah akrab di telinga penggemarnya. Misalnya, lagu Surgamu, Andai Kutahu, dan lagu-lagu lainnya, so pasti dipersembahkan untuk warga Kota Makassar. Setidaknya Pasha akan menyanyikan 12 lagu di Clors nanti malam.
Band yang diawaki Makki, Onci, Pasha, Enda, dan Rowman, ini tur di lima kota melalui Fair Production sebagai promotour dan Ungu Production sebagai organized event.
Selain Ungu, turut pula menyemarakkan acara Class Music Tour ini adalah home band Colors, Punk Romance dan resident DJ Colors DJ Eq, yang dengan kekuatannya masing-masing akan menghibur clubbers Makassar.
Pasha, Anak Palu yang Jadi Idola
SAUDARA-saudaranya terperangah. Kok, Sigit tiba-tiba tampil sebagai vokalis Ungu Band? Sigit Purnomo Syamsudin Said yang berganti nama menjadi Pasha, bisa menjadi penyanyi?
“Saya juga kaget tiba-tiba adik saya menjadi penyanyi,” kata kakak kandung Pasha, Helmy Syamsudin Said yang kini anggota DPRD Sulawesi Tengah dari Partai Demokrat. Itu pula yang dialami kakaknya yang lain, Uly, pemain sinetron di Jakarta.
Ketika sekolah di SMAN 2 Palu, Pasha memang sudah mulai bermain musik. Ia membentuk band di sekolahnya. Tetapi Pasha bukanlah vokalis, kecuali mahir bermain gitar atau keyboard.
Ayahnya, Syamsudin, memang termasuk penyanyi. Tahun 60-an, Syamsudin punya band di Donggala, dan dia sebagai vokalis. Tidak heran, setiap ada acara di Palu, anak-anaknya selalu disuruh tampil menyanyi. Kecuali Pasha, tidak pernah mau disuruh menyanyi.
Pasha memang anak pemalu. Dari 10 bersaudara, anak kelima itu tak seperti saudara-saudaranya yang tampil berani di depan umum. Helmy, misalnya, ketika kecil selalu tak segan-segan untuk tampil menyanyi di acara-acara yang dihadiri keluarganya.
Pasha lahir di Donggala, ibu kota Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, 27 November 1979. Ibunya, Andi Bumbeng Pasamalangi, berdarah Bone-Toraja, Sulawesi Selatan. Kedua orangtuanya memang selalu mendorong anak-anaknya bermain musik.
Tahun 1997, Pasha tamat di SMAN 2 Palu dan langsung ke Jakarta. Ia memilih melanjutkan studinya di IKJ Jakarta. Namun kuliahnya tidak selesai. Di Jakarta lah suami Okky Agustina Sofyan serta ayah dari Kisya Alfaro Putra Sigit (2) dan Shakinah Adeliaputri Napasha (4 bln), itu muncul sebagai penyanyi. Dia bukan lagi anak pemalu, tetapi berubah menjadi salah satu idola kaum muda sekarang ini. (iku)
Comments (0)
Konser Ungu di Palopo Diwarnai Keributan
Filed under: News
Palopo, Tribun — Konser Ungu yang berlangsung di pelataran parkir Gedung Olahraga (GOR) Lalagaligo Palopo, Rabu (8/11) malam, diwarnai kericuhan. Vokalis Ungu, Pasha, nyaris terkena lemparan batu dari penonton.
Ribuan penonton yang memadati pelataran parkir GOR melampiaskan kekesalan mereka dengan melempari panggung yang akan digunakan Pasha dkk. Pasalnya, grup band yang ngetop lewat lagu Demi Waktu ini tidak kunjung tampil di panggung.
Kekesalan penonton kian memuncak saat semua lampu di atas panggung padam dan sound system yang dipasang panitia tidak berfungsi karena gangguan teknis. “Daya listrik yang masuk hanya 110 watt,” kata salah seorang panitia yang terlihat sangat panik.
Dua orang master of ceremony (MC) yang berusaha menenangkan penonton memilih meninggalkan panggung karena takut terkena lemparan batu yang menghujani panggung. Pasha dkk yang berada di atas mobil kijang warna hitam tidak berani turun dari mobil karena penonton semakin brutal melempari panggung dengan batu kerikil.
Alat musik drum yang ditinggal pergi pemainnya sesekali terdengar berbunyi takkala terkena lemparan batu penonton. Sekitar 30 menit suasana konser gelap gulita karena tak satupun lampu yang berada dalam lokasi konser menyala.
Kapolresta Bertindak
Akibat hujan batu oleh penonton ini, tidak sedikit penonton terkena lemparan batu yang mengakibatkan kepala mereka mengeluarkan darah segar. Suasana ricuh ini baru berhasil dikendalikan setelah lampu kembali menyala dan sound system kembali dapat difungsikan.
Untuk menenangkan para penonton, Kepala Polresta Palopo, AKBP Arwin, naik ke atas panggung yang penuh dengan batu kerikil dan meminta agar seluruh penonton bisa tenang sehingga acara konser tersebut dapat dilanjutkan.
Sambutan meriah pun diberikan para penonton ketika Pasha tampil ke atas panggung dan menyapa ribuan penggemar mereka itu.
“Walau merasa kesal atas aksi pelemparan tadi, tetapi saya merasa bangga tampil di Palopo karena ternyata keinginan teman-teman untuk bersama Ungu malam ini sangatlah besar,” kata Pasha sambil menambahkan bahwa selama tur mereka, Palopo-lah yang tercatat sebagai penonton terbanyak.
Ribuan penonton yang mayoritas ABG itu pun terbius oleh lagu-lagu pop dan religi yang dilantunkan Pasha. Walau diawali dengan kericuan, konser Ungu di Palopo berakhir dengan aman dan tertib. (wd)
Comments (0)
November 1, 2006
Filed under: Pasha
Karena memakai celana jeans, grup band yang lagi sukses berat, Ungu dilarang masuk ke Istana Wapres Jakarta oleh para tentara yang menjaga kediaman Jusuf Kalla, Senin (30/10). Padahal, saat itu grup yang vokalisnya bernama Pasha, diundang secara resmi oleh Wapres Jusuf Kalla karena akan diberikan penghargaan atas album Religi Ungu yang meledak sukses di pasaran.
Menurut Pasha saat dihubungi melalui ponselnya, kemarin, untuk bisa sampai ke Istana Wapres itu mereka melalui perjuangan yang berat. Pasalnya, jadwal konser Ungu sangat padat di berbagai kota di Indonesia. Apalagi saat menuju Jakarta, seluruh personel Ungu sampai menyewa baju jas agar tampil lebih sopan di hadapan Wapres.
“Saat ini, kami seluruh personel Ungu memang lagi sibuk di tengah tur dan kami sebenarnya mengupayakan agar hadir di Istana Wapres di Jakarta. Kami malah sempat ke penyewaan jas, agar penampilan lebih pantas. Tapi ternyata tetap ditolak masuk,” jelas Pasha.
Memang dalam undangan, ditulis wajib menggunakan baju batik. Namun karena seluruh personel tak ada persiapan karena baru pulang dari konser di Makassar, dan langsung menuju Istana Wapres, baju batik itu tak sempat dipersiapkan.
Ungu bukan berlaku tidak sopan dengan memakai celana jeans. Sebab sebelum datang ke acara, Pasha mengaku sudah bertanya ke panitia dan panitia memperkenankan mereka tampil apa adanya, asal rapi.
“Panitia bilang, tolong jangan hilangkan identitas band. Kami sudah berkali-kali bertanya, apa benar boleh pakai baju yang biasa kami pakai. Mereka bilang oke. Jadi, kami pakai baju yang biasa kami pakai, tapi jelas lebih rapi dari biasanya. Kami bahkan bela-belain menyewa jas demi tampil lebih rapi,” ungkap Pasha.
Seluruh personel Ungu pulang ke Jakarta dari tur mereka di Sulawesi dan tidak tidur usai konser di Makassar, Minggu (29/10) malam. Mereka terbang ke Jakarta dengan pesawat paling pagi. Mereka pun tiba di Jakarta pukul 08.00 WIB.
Insiden penolakan, menurut pria yang masih tinggal di kawasan Minangkabau Jakarta Selatan ini, saat diperiksa di pintu pemeriksaan pertama semuanya diizinkan masuk. Nah, di pintu kedua, baru terganjal dan tidak bisa masuk. Namun hanya Pasha yang diperbolehkan masuk, lantaran celananya bukan dari celana berbahan Jeans. Namun Pasha menolak masuk karena saat itu diundang atas nama Ungu.
“Sebenarnya setelah kami keluar dari Istana Wapres karena ditolak masuk, kami kembali dipanggil agar tak meninggalkan Istana. Tapi karena seluruh personel merasa sudah kecewa, akhirnya meninggalkan Istana dan juga sudah keburu masuk ke mobil rombongan,” aku Pasha.
Album Religi Ungu dianggap sebagai album religi tanpa menjiplak atau mengaransemen dari lagu lain, dan seluruhnya ciptaan sendiri. Selain itu, di tahun ini, album Ungu dianggap paling sukses di pasaran. Album Ungu Religi yang berjudul Surgamu, menembus angka penjualan hingga 150 ribu kopi. Hingga kini kabarnya sudah mencapai 400 ribu kopi.
Comments (0)
Ungu Pukau Makassar
Filed under: News
Kelompok Band Ungu berhasil memukau ribuan Cliquers Ungu–sebutan bagi para penggemar fanatik kelompok band tersebut–dalam Konser Salam Lebaran yang digelar di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (29/10) malam.
Sedikitnya 10 ribu anak muda Makassar tumpah ruah memadati lapangan karebosi demi menyaksikan penampilan band kesayangan mereka. Ungu yang beranggotakan Pasha (vokal), Enda (gitar), Makki (bass) dan Rowman (drum) serta Oncy (gitar), berhasil membawa penonton pada suasana yang begitu hangat dan bersahabat. Pasha tampil menjadi juru kunci yang mampu membawa suasana pada keakraban. Maklumlah, meski bukan orang asli Makassar , toh darah Sulawesi mengalir deras dalam tubuhnya. Itulah yang membuat tak ada jarak dengan para Cliquers Ungu di Makassar. Lagu Tak Perlu menjadi lagu pembuka penampilan Ungu malam tadi. Tentu saja, lagu tersebut tak lah asing buat penggemarnya di Makassar . Mereka pun langsung berjingkrak sembari melantunkan bersama-sama dengan penuh suka cita. Satu jam Ungu tampil memukau. Tak hanya Tak Perlu, mereka juga membawakan lagu-lagu yang kini begitu akrab di telinga kita. Sebut saja, Andaiku Tau, Berikan Aku Cinta, Tercipta Untukku, Aku Bukan Pilihan, Selamat Lebaran dan Surgamu.
Comments (0)
October 31, 2006
Ungu Diusir!
Filed under: News
Lantaran memakai celana jins, grup band Ungu diusir dari Istana Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/10). Padahal, mereka datang ke sana karena diundang mengikuti peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-78. Personel Ungu mengaku kecewa dan sakit hati.
Padahal di acara itu Ungu akan menerima penghargaan, karena album religi mereka, SurgaMu. Ungu dianggap sebagai band yang bisa menginspirasi generasi muda. Penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga itu sedianya akan diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain Ungu, band Cokelat dan Eross Chandra “Sheila on 7″ juga menerima penghargaan serupa.
“Jelas kami kecewa. Impian kami untuk bertemu Bapak Jusuf Kalla kandas. Padahal, kami sudah membayangkan akan bersalaman, berfoto bareng, minta tanda tangan, dan lain-lain. Apalagi karena kami mengagumi beliau, jadi kami sedih karena impian itu tidak tercapai,” kata Pasha, vokalis Ungu kepada Warta Kota, di kantor Trinity Optima, Senin (30/10).
Ungu bukan berlaku tidak sopan dengan memakai celana jins, sebab sebelum datang ke acara itu, mereka sudah bertanya ke panitia dan panitia memperkenankan mereka tampil apa adanya asal rapi. ”Panitia bilang, tolong jangan hilangkan identitas band. Kami sudah berkali-kali bertanya apa benar boleh pakai baju yang biasa kami pakai. Mereka bilang oke. Jadi, kami pakai baju yang biasa kami pakai, tapi jelas lebih rapi dari biasanya. Kami bahkan bela-belain menyewa jas demi tampil lebih rapi,” kata Pasha.
“Kalau saja panitia menegaskan kami harus tampil dengan celana kain dan baju batik, pasti juga kami bela-belain pakai baju itu. Tapi, mereka kan sudah bilang kami tidak harus mengubah identitas berbusana kami,” tambah Makki.
Lima personel Ungu, Pasha, Makki (bas), Rowman (drum), Onci (gitar), dan Enda (gitar), kemudian diminta pulang oleh petugas protokoler di Istana Wapres. Impian untuk mendapat penghargaan langsung dari tangan Wapres, Jusuf Kalla pun buyar. “Kalau tidak disebut diusir, kami diapakan ya? Ya datang ke rumah orang tapi tidak boleh masuk bisa dibilang apa? Petugas protokoler bilang, kami enggak bisa masuk karena pakai jins, mereka bilang kami pulang saja ya sudah kami pulang,” kata Pasha.
Sakit hati
Menurut Cita, manajer Ungu, yang dihubungi terpisah mengatakan bahwa sebenarnya para personel Ungu dapat memaklumi aturan protokoler kepresidenan tersebut. Namun, kata Cita, anak-anak Ungu merasa sakit hati karena cara petugas protokoler yang terlalu kasar saat meminta mereka keluar karena mengenakan celana jins yang dianggap tidak sopan. “Cuma itu (teguran yang terlalu keras–Red) yang disesalkan sama anak-anak. Terlalu kasar. Apalagi pengusiran itu dilakukan di depan tamu undangan lain. Ya sudah, mau bagaimana lagi,” ujar Cita.
Sebenarnya, Pasha bisa masuk Istana karena ia memakai celana dari bahan katun. Tapi, karena Ungu adalah band, ia menolak masuk sendirian. Ia memilih bersama rekan-rekannya. ”Trus waktu kami sudah jalan pulang, ada dua petugas mengejar. Mereka meminta kami tidak pulang dulu, tapi kami sudah telanjur masuk mobil dan akhirnya kami memutuskan untuk tidak kembali ka sana,” ungkap Pasha.
Ungu mengaku kecewa berat apalagi karena mereka sudah bela-belain pulang ke Jakarta dari tur mereka di Sulawesi. Makki bilang, mereka tidak tidur sehabis konser di Makassar, Minggu (29/10) malam. Mereka terbang ke Jakarta dengan pesawat paling pagi. Mereka pun tiba di Jakarta pukul 08.00. ”Kekecewaan kami karena cara panitia tidak mengizinkan kami masuk yang kurang enak. Masalahnya, di pintu pemeriksaan pertama, kami sudah bisa masuk, di pintu kedua kami sama sekali tidak bisa masuk. Artinya, ini tidak ada koordinasi antarmereka. Kalau mengurus hal seperti ini saja mereka tidak mampu, bagaimana mengurus hal lain yang lebih besar?” ungkap Makki.
Tapi, Ungu mengaku mereka juga mendapat pelajaran berarti dari peristiwa itu. Kata Pasha, “Kami mendapat pelajaran untuk tidak bermimpi masuk istana tanpa celana kain. Tanpa baju batik.”
Meski demikian, Ungu mengaku bersyukur mendapat penghargaan dari pemerintah. Mereka bangga karena artinya kerja keras mereka di bidang seni mendapat perhatian dari pemerintah. “Sayangnya kami tidak bisa menerima langsung penghargaan itu. Kami juga belum tahu apakah penghargaan itu tetap akan kami terima. Kalau ya, paling juga dikirim,” kata Pasha.
Setelah insiden itu, Ungu akan kembali ke Sulawesi. Mereka masih harus menyelesaikan tur ke lima kota di sana. (sra/kin)
Comments (4)
Seruan Damai Ungu
Filed under: News
Niat baik bisa disampaikan siapa saja, lewat media apa saja. Ungu, misalnya, tahu betul bagaimana menyampaikan salam perdamaian lewat aksi panggung.
“Konser Salam Lebaran” di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (29/10) malam, menempatkan band yang diawaki Pasha, Oncy, Makki, Rowman, dan Enda sebagai pemuncak acara. Saat itulah mereka tak cuma unjuk kebintangan. Mengetahui sekitar 10.000 penonton mengelu-elukan mereka, Pasha, vokalis yang jadi motor grup itu, menyeru salam perdamaian.
‘’Apa karebo Makassar? Malam ini, semoga saudara-saudara kita yang melakukan perundingan damai di Poso, Sulawesi Tengah, mencapai kesepakatan. Jadi, tak ada lagi pertikaian antara umat Islam dan Kristen,’’ ujar dia dari atas panggung.
Tanpa komando, Cliquers atau pencinta Ungu berseru, ‘’Amin!’’ Sejurus kemudian, Pasha melantunkan tembang ‘’Tak Perlu’’ dalam konser yang juga menampilkan Garasi sebagai grup pembuka itu.
Aksi Ungu di Kota Butta Anging Mammiri itu adalah pemuncak “Konser Salam Lebaran” yang digelar tiga hari berturut-turut 27, 28, dan 29 Oktober. Pada malam bersamaan di Palembang tampil Ari Lasso dan Tipe-X, Surabaya Samsons dan Caffeine, serta Banjarmasin Radja dan Utopia.
Sangat Dikenal
Ungu yang tampil di Makassar boleh berbangga diri. Bukan cuma lantaran tembang mereka, seperti Berikan Aku Cinta, Andai Ku Tahu, Tercipta untukku, Selamat Lebaran, Surga-Mu, Sejauh Mungkin, Aku Bukan Pilihan, dan Bayang Semu, sangat dikenal para pencinta.
Namun, karena konser yang digagas Gudang Garam dan 18 Production itu tak ubahnya karaoke massal. Seruan damai dari atas panggung pun kian mengundang simpati mendalam dari para pemuja mereka.
Pada saat konser di Lapangan Karebosi, di Poso, Sulawesi Tengah, berlangsung kesepakatan damai yang digagas Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dengung kesepakatan damai pun menguar hingga ke seluruh wilayah Sulawesi. Tdak mengherankan jika semua lapisan masyarakat berdoa agar kerusuhan segera usai di tanah Bugis.
‘’Seruan damai Pasha dan Ungu dalam konser ini sangat menyejukkan,’’ ujar Lingkan Diana Bolang dari 18 Production.
Dia menuturkan hampir semua penampil dalam konser setiap tahun untuk menyambut Idul Fitri itu menyerukan perdamaian. Ya, Iwan Fals, Slank, Cokelat, Radja, Pas Band, Ada Band yang tampil di 12 kota, termasuk di Tegal, menyerukan salam perdamaian.
Di belakang panggung, ketika jam menunjukkan pukul 22.00 Wita, Pasha yang berpeluh menyatakan harapan, semoga perdamaian di Poso menjadi nyata. ‘’Kami cuma mampu berdoa. Namun, bukankah doa juga yang mampu membuat sesuatunya menjadi nyata?’’
Comments (0)
Ungu Diusir dari Istana Wapres
Filed under: News
Pakai Jins, Dianggap Langgar Protokoler
Puncak perayaan Hari Sumpah Pemuda di Istana Wakil Presiden Jusuf Kalla di Merdeka Selatan, Jakarta, kemarin menyisakan rasa sakit hati di benak para personel Ungu. Grup band yang namanya sedang melejit itu seharusnya datang untuk menerima salah satu penghargaan dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. Tapi, mereka terpaksa pulang dengan tangan hampa, bahkan sebelum acara dimulai.
Penyebabnya, tutur Cita, manajer Ungu, pakaian yang dikenakan Pasha, Enda, Rowman, Makki, dan Oncy, dinilai tidak memenuhi aturan protokoler. Alhasil, baru memasuki areal istana, mereka langsung “dipersilakan” keluar oleh beberapa petugas berpakaian safari.
Cita yang pada kesempatan itu ikut mendampingi Pasha dan teman-teman sebenarnya dapat memaklumi larangan tersebut. Namun, tutur Cita, anak-anak Ungu merasa sakit hati dengan cara petugas yang dianggap terlalu kasar saat meminta mereka pergi.
“Cuma, teguran yang terlalu keras disesalkan sama anak-anak. Terlalu kasar. Sudah gitu, di depan tamu undangan lain. Tapi, mau bagaimana lagi,” sesal Cita saat dihubungi kemarin.
Sebetulnya, menurut Cita, personel Ungu berusaha tampil sopan ke acara yang juga dihadiri beberapa pejabat tinggi negara tersebut. Namun, keadaan tidak memungkinkan mereka untuk berpakaian “sempurna”.
Sehari sebelum acara, Minggu lalu (29/10), Ungu masih harus show di Makassar. Untuk memenuhi undangan di Istana Wapres tersebut, Ungu sengaja terbang ke Jakarta menggunakan pesawat paling pagi. “Sampai di Jakarta sudah pukul delapan. Jadi, nggak sempat pulang untuk mengambil baju,” jelas Cita.
Karena itu, Ungu hanya memakai pakaian yang ada di koper mereka. “Dengan kondisi seperti itu, kami sudah berusaha tampil sopan. Anak-anak sudah pakai jas. Tapi, bawahannya jins. Itu yang jadi masalah,” terangnya. “Sebenarnya, panitia acara sudah mengusahakan agar kami masuk. Tapi, komandan protokoler tetap menyatakan tidak bisa,” lanjut Cita lirih.
Ditanya apa penghargaan yang akan diterima Ungu kemarin, Cita menjawab, “Ungu dinilai sebagai band anak muda yang punya album religi. Lagu-lagu Ungu juga dinilai paling banyak ciptaan sendiri, bukan aransemen ulang atau jiplak dari mana-mana. Selain itu, album kami dianggap sukses di pasaran.”
Penjualan album terbaru Ungu yang juga merupakan album religi pertama mereka, SurgaMu, memang terbilang fantastis, mengungguli band-band lain yang mengeluarkan album serupa. Hanya dalam tempo dua minggu, penjualan album tersebut menembus angka 150 ribu kopi. Hingga saat ini, album mereka terjual lebih dari 400 ribu kopi.
Entah bagaimana kelanjutan dari penghargaan yang hari itu gagal diterima anak-anak Ungu tersebut. “Soal penghargaan itu, belum tahu gimana-gimananya. Sekarang anak-anak lagi istirahat sambil menenangkan diri. Soalnya, besok (hari ini) harus berangkat ke Sulawesi lagi,” jelas Cita.
Dihubungi secara terpisah, Makki mengaku sangat kecewa dengan kejadian itu. Terlebih, mereka sangat mengharapkan bisa datang ke acara tersebut. “Iyalah, pasti kecewa banget. Kami sudah bela-belain terbang dari Makassar, tapi ternyata gagal hanya karena jins,” kata Makki yang mengaku masih kelelahan akibat jadwal padat.
“Padahal, kami sudah tanya-tanya soal protokoler sebelumnya. Tapi, sudahlah. Saya nggak mau menyalahkan siapa-siapa. Ungu sendiri juga nggak salah. Ini cuma masalah miskomunikasi saja,” ungkap Makki. (rie)
Comments (0)
Soal Saling Lempar di Konser Ungu-Garasi
Filed under: News
* Budi: Itu karena Euforia Penonton
MAKASSAR — Insiden saling lempar di Konser Salam Lebaran Ungu-Garasi yang digelar di Lapangan Karebosi Minggu malam, memang sulit dihindari. Apalagi karakter penonton di daerah ini yang memang terkesan susah diatur.
“Panitia sendiri melihatnya sebagai bentuk euforia penonton yang memang haus akan hiburan,” ujar Budi, Direktur Operasional Dimensi Production, Local Organizer yang membantu 18 Production menghelat even yang disponsori Gudang Garam ini.
Budi menjelaskan, sebenarnya bukan panitia yang tidak siap mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di arena konser, tapi memang ekspresi yang ditunjukkan penonton lah yang berlebihan.
“Ini kan konser gratis. Artisnya Ungu dan Garasi pula, jadilah mereka meluapkan kegembiraannya dengan begitu rupa,” ujar Budi. Disebutkan Budi, pihaknya sendiri sudah mengerahkan 225 personel keamanan yang merupakan gabungan dari Brimob, Polisi, dan pengamanan swasta.
“Tapi yah tetap saja ada oknum yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan situasi saat soundsystem sedikit bermasalah, dengan melempar penonton yang lain,” terang Budi.
Meski begitu, secara umum, konser yang dipadati sekitar 40.000 penonton itu terbilang sukses. Pasalnya menurut Budi, kekhawatiran adanya tawuran usai konser, tidak terjadi. “Penonton yang pingsan juga kami berhasil evakuasi. Termasuk ada satu orang yang terkena lemparan botol air mineral sempat dibawa ke rumah sakit, tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” beber Budi.
Comments (1)
October 30, 2006
Ungu Pukau Makassar
Filed under: Konser
MAKASSAR, KCM–Kelompok Band Ungu berhasil memukau ribuan Cliquers Ungu–sebutan bagi para penggemar fanatik kelompok band tersebut–dalam Konser Salam Lebaran yang digelar di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (29/10) malam tadi.
Sedikitnya 10 ribu anak muda Makassar tumpah ruah memadati lapangan karebosi demi menyaksikan penampilan band kesayangan mereka.
Ungu yang beranggotakan Pasha (vokal), Enda (gitar), Makki (bass) dan Rowman (drum) serta Oncy (gitar), berhasil membawa penonton pada suasana yang begitu hangat dan bersahabat. Pasha tampil menjadi juru kunci yang mampu membawa suasana pada keakraban. Maklumlah, meski bukan orang asli Makassar, toh darah Sulawesi mengalir deras dalam tubuhnya. Itulah yang membuat tak ada jarak dengan para Cliquers Ungu di Makassar.
Lagu Tak Perlu menjadi lagu pembuka penampilan Ungu malam tadi. Tentu saja, lagu tersebut tak lah asing buat penggemarnya di Makassar. Mereka pun langsung berjingkrak sembari melantunkan bersama-sama dengan penuh suka cita.
Satu jam Ungu tampil memukau. Tak hanya Tak Perlu, mereka juga membawakan lagu-lagu yang kini begitu akrab di telinga kita. Sebut saja, Andaiku Tau, Berikan Aku Cinta, Tercipta Untukku, Aku Bukan Pilihan, Selamat Lebaran dan Surgamu.
Selain Ungu, hadir pula kelompok band Garasi, yang membawakan empat buah lagu. Masing-masing, Bukan, DKAD, Diam dan Khilaf. Sayangnya, aksi panggung mereka sempat ternoda oleh gangguan sound system.
Saat membawakan lagu kedua, tiba-tiba saja sound system mati. Kelompok yang salah satunya digawangi aktor muda berbakat Ferdi Nurul itu, terpaksa terhenti hingga 30 menit lamanya. Sontak saja, hal tersebut sempat diwarnai beberapa aksi pelemparan ke atas panggung.
Bagi Garasi dan Ungu, inilah konser ketiga mereka, setelah sebelumnya tampil di Medan dan Serang. Di dua tempat tersebut sambutannya pun tak kalah meriah. “Di Serang penontonnya paling membludak, kami baru bisa keluar setelah tertahan sampai 4 jam,” ujar Ferdi Nurul.
Dikatakan Lingkan Diana Bolang dari 18 Production, di Serang penonton ditaksir mencapai 25 ribu orang. “Kalau di Medan setidaknya lebih dari 10 ribu orang yang hadir,” katanya.
Konser Salam Lebaran yang diselenggarakan Gudang Garam dengan 18 Production ini, digelar di 12 kota, sedari tanggal 27 hingga 29 Oktober. Pada hari yang sama ini, konser Salam Lebaran juga digelar serentak di empat kota lainnya yakni, Palembang yang menghadirkan Ari Lasso dan Tipe X, Banjarmasin (Radja dan Utopia), dan Surabaya (Samsons dan Caffein).
Comments (1)
Ungu: Diusir dari Istana Wapres, Kami Terhina!
Filed under: News
Jakarta, BT dan merasa terhina, itulah yang dirasakan para personel Ungu saat diusir dari Istana Wapres Jusuf Kalla. “Kita udah capek-capek, nggak boleh masuk,” gerutu Enda gitaris Ungu.
Diceritakan Enda, ia dan rekan-rekannya di Ungu sudah mendengar dari jauh-jauh hari soal undangan datang ke Istana Wapres pada Senin (30/10/2006) ini. Ungu diundang dalam rangka menerima penghargaan sebagai band yang menginspirasi anak muda untuk lebih dekat ke Tuhan. Seperti diketahui, saat Ramadan lalu, band dengan personel Pasha, Enda, Makki, Onci dan Rowman itu merilis album religi bertajuk ‘Surga Mu’.
Merasa bangga dengan undangan tersebut, Ungu yang tengah menjalani tur di Sulawesi rela meninggalkan tur tersebut untuk datang ke Istana Wapres. Ungu berangkat ke Jakarta dari bandara Hasanudin Makasar pada pukul 04.30 WITA. Mereka hanya sempat tidur beberapa jam karena sebelumnya baru selesai manggung pada pukul 00.00 WITA.
Dengan pakaian seadanya begitu tiba di Bandara Soekarno Hatta, Pasha dan kawan-kawan langsung meluncur ke Istana Wapres di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Agar terlihat lebih rapih, pihak manajemen Ungu sudah menyiapkan jas untuk keenam cowok pemilik hits ‘Demi Waktu’ itu.
“Memang diundangannya diminta pakai batik. Tapi kita minta kelonggaran dan pihak panitia sudah mengizinkan kita tampil apa adanya aja yang penting kelihatan rapih,” urai Enda saat dihubungi detikhot Senin (30/10/2006).
Dengan penuh percaya diri berbekal jas dan celana jeans, para personel Ungu pun masuk ke Istana Wapres. Namun ternyata sesampainya di pintu masuk acara yaitu ruang auditorium, Paspampres melarang mereka masuk.
“Sedikit disesalkan soalnya mereka agak sedikit keras,” ucap Enda lagi.
Tanpa banyak basa-basi karena merasa terhina, Enda dan kawan-kawan langsung balik kanan begitu Paspampres melarang mereka masuk. “Kita udah nggak mau balik lagi walaupun sebenarnya bisa. Kita udah BT dan merasa terhina,” lanjutnya.
Atas insiden pengusiran tersebut menurut Enda, pihak panitia sudah melayangkan permintaan maaf pada ia dan teman-temannya. “Ini pengalaman baru buat kita. Ternyata kalau mau bertemu siapapun harus bermodalkan sesuatu,” ujar Enda memetik hikmah dari insiden pengusiran yang dialaminya.
Comments (1)
Masuk Istana Wapres, Ungu Diusir!
Filed under: News
Jakarta, Grup band yang tengah naik daun Ungu ketiban sial. Senin (30/10/2006), band penembang ‘Demi Waktu’ itu diusir saat hendak memasuki Istana Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kok?
Ungu datang memenuhi undangan sebagai salah satu band yang ikut menerima penghargaan dari pemerintah dalam rangka Hari Sumpah Pemuda. Para personel Ungu, Pasha, Enda, Makki, Onci dan Rowman tiba di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat akan memasuki gedung auditorium tempat acara berlangsung, enam cowok tersebut dihadang petugas Paspampres. Keenamnya dilarang masuk ke arena acara karena memakai celana jeans. Sekadar informasi, di lingkungan Istana Wapres memang ada peraturan tertulis kalau setiap orang harus memakai pakaian rapih dan sopan.
Tak tahu harus berkata apa, tanpa perlawanan para personel Ungu pun pasrah. Dengan sedikit kesal dan tak mengeluarkan komentar apapun, Pasha dan kawan-kawan pergi meninggalkan Istana Wapres.
Senin (30/10/2006), Ungu bukan satu-satunya band yang bertandang ke kantor Wapres. Ada juga grup band Cokelat dan personel Sheila On 7, Erros. Mereka diundang untuk menerima penghargaan karena telah menciptakan dan mempopulerkan lagu ‘Bendera’ yang membangkitkan rasa nasionalisme.
Penghargaan diserahkan oleh Menpora Adhyaksa Dault kepada Erros dan vokalis Cokelat Kikan. Penyerahan penghargaan tersebut juga turut disaksikan oleh Wapres Jusuf Kalla.
Comments (0)
Salah Kostum, Ungu Ditolak Istana Wapres
Filed under: News
Sial betul nasib grup band Ungu. Pertama kali bertandang ke istana wakil Presiden, eh mereka ditolak. Kenapa tuh? Apa mereka salah sebut nama wakil presiden kayak Mulan? Oh bukan, ternyata lima anak muda ini saltum alias salah kostum!
Ceritanya, Ungu bakal menerima penghargaan ‘inspiring album’ atas album religi ‘SurgaMu’ di hari sumpah pemuda ini. Sendirian, ada juga Cokelat dan Eross ‘SO7’. Penghargaan itu akan diberikan pagi tadi (30/10) di istana wakil presiden Jusuf Kalla. Maka berangkatlah Ungu dari Makassar, lokasi terakhir tur ‘Konser Salam Lebaran’.
Perjuangan pagi buta terbang ke Jakarta berbuah penolakan. Ungu benar-benar kaget ketika ‘diusir’ dari istana. Pasalnya mereka mengaku sudah konfirmasi dulu sebelum datang dengan stelan jas, t-shirt dan jeans. “ Kita lagi ditengah tur dan bela-belain pulang ke Jakarta karena undangan ini, kita sempat mampir ke penyewaan jas agar terlihat lebih pantas,” ungkap Makki, bassist Ungu saat dihubungi KG.
Siap dengan jas, mereka melaju menuju istana Wakil Presiden untuk menerima penghargaan atas album religi ‘SurgaMu’. Bukan sambutan hangat yang didapat, malah penolakan. “Dengan sangat jelas protokolernya mengatakan bahwa kostum kami berlima tidak pantas untuk dilihat Wapres” imbuh Makki.
Kontan Pasha, Oncy, Rowman, Enda dan Makki kaget. “Memang diundangannya tertulis mengenakan kemeja batik, tapi kita udah konfirmasi menjelaskan kondisi kita, dan katanya boleh,” terang Makki. Eh, pintu pertama sih lolos, pas pintu kedua. Dengan sikap -yang digambarkan- seperti majikan dan bawahan mereka menolak Ungu.
Ditolak masuk, Ungu pun memutuskan untuk pulang. Terima kasih untuk penghargaannya, tapi siapa yang mau menerima? Tidak satupun wakil mereka masuk.
“Kita berterima kasih dengan penghargaannya, enggak semua band mendapat kesempatan itu,” tutur Makki tulus. Tapi, dia pun berharap agar birokrasi di kalangan internal istana diperbaiki. “Kalo boleh ya boleh, enggak ya enggak,” cetusnya. Oke dah, sabar aja.
Comments (3)
October 27, 2006
Pasha Ungu: Naik Motor Itu Mengasyikkan
Filed under: Pasha
JAJARAN artis muda yang tertular untuk menggemari sepeda motor besar seperti Harley-Davidson terus bertambah. Vokalis grup band Ungu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said yang dikenal dengan nama Pasha (27), kini tengah gandrung motor besar. Pria muda yang telah memiliki dua anak ini jika ada waktu senggang, juga suka menyempatkan touring ke luar kota.
Namun di tengah kepadatan jadwal pentasnya, pria kelahiran Donggala, 27 November 1979 ini terpaksa harus melupakan dahulu kesenangannya tersebut. Maklum band-nya tengah naik daun, bahkan Pasha dan keluarganya tidak bisa berlama-lama menghabiskan masa liburan Lebaran di tanah kelahirannya, karena jadwal show sudah terjadwal dan menunggunya.
“Sendiri atau bersama-sama, nyemplak motor besar itu asyiknya sama saja. Selain itu, jika jalanan macet aku lebih suka pake motor, akan lebih cepat dan efisien. Pokoknya mengasyikkan deh,” ujar Pasha.
Menurutnya, sudah sejak lama ia hobi motor dan kesenangannya bisa leluasa tersalur sekarang ini.
Suami dari Okie Agustina Sofyan ini tidak setuju jika ada kesan bahwa bikers identik dengan perilaku kurang terpuji saat berada di jalan raya. Ia menegaskan, jalan adalah fasilitas umum. Seorang bikers harus mampu menguasai motor yang dikendarainya, selain itu harus mengerti dan mematuhi semua rambu-rambu.
Sejak kelahiran anak keduanya, Pasha kini lebih religius. Pada Ramadan beberapa waktu lalu, dengan tetap menaiki motornya ia bergabung dengan artis dan masyarakat lain untuk berbakti sosial di kawasan Jakarta. Bahkan, bersama grup bandnya ia melansir album bernuansa rohani. Yang luar biasa, hanya segelintir orang yang tahu, jika Pasha pernah jadi juara dua lomba azan se Sulawesi Tengah.
Selain motor, sebenarnya artis yang memiliki banyak fans wanita ini juga menyukai modifikasi mobil. Terutama yang dilengkapi dengan fasilitas audio entertaint. Apapun merek atau jenis mobilnya, akan terasa lebih pas jika dilengkapi perangkat penghibur ini.
“Bukan hanya sekadar alat hiburan, selain menambah kenyamanan audio terkadang mampu memberikan inspirasi dalam berkarya,” katanya. (dih)***
Comments (2)
October 22, 2006
Nama Ungu Dicatut
Filed under: Infotainment
LANTARAN memiliki nilai jual tinggi, baru-baru ini nama Ungu dicatut oleh seorang oknum yang mengaku sebagai Yudith, Road Manajer Ungu. Menurut Yudith yang asli, guna menyakinkan korban, pelaku membawa poster, compact disk, dan kartu nama manajer Ungu. Dia menambahkan, saat ini seorang wanita telah menjadi korban penipuan tersebut. “Perempuan itu dibawa ke salon. Pas lagi nyalon, semua barang-barangnya seperti tas, handphone, dan lainnya diambil,” jelas Yudith.
Sejauh ini kata Yudith, pihaknya belum tahu akan melakukan tindakan apa atas insiden ini. Adapun si korban sudah melaporkan penipuan ini ke polisi. Sementara Pasha, mengaku khawatir nama Ungu akan rusak di mata penggemar. “Ini sudah kriminal dan bisa merusak nama Ungu,” kata vokalis Ungu ini. Agar tak jatuh korban lagi, dia meminta kepada penggemarnya untuk melakukan komunikasi langsung dengan manajemen Ungu. “Dapat dicek melalui nomor telepon yang ada di kaset (Ungu) atau melalui website,” pinta cowok yang suka berkaca mata ini.
Comments (1)
October 20, 2006
Pasha ‘Ungu’ Catut Nama Orang Lain
Filed under: Pasha
” target=”_blank”>Kapanlagi.com - Vokalis Ungu, Pasha ternyata menyatut nama orang lain. Pasha yang sekarang menjadi pentolan Ungu, sebenarnya bernama Sigit Purnomo Syamsudin Said, asal Palu. Dan nama Pasha yang sekarang ia pakai adalah nama mantan drummer pertama Ungu. Berita ini digulirkan oleh vokalis Kupu-Kupu, Rudy Prima beberapa waktu lalu, yang mana Pasha asli sekarang jadi drummer Kupu-Kupu.

Saat dikonfirmasi tentang hal tersebut di Front Row, Selasa (17/10), Pasha Ungu, tidak mengelak dan mengakuinya. “Memang betul,” akunya singkat. Dituturkannya waktu itu saat masuk rekaman pihak label meminta dirinya untuk mengganti nama dengan pertimbangan nama Sigit sepertinya terdengar kurang pas dengan Ungu.

“Kedua nama Sigit sudah ada, yaitu Sigit-nya Base Jam yang juga menjadi pentolan, dan saat cari-cari nama, teman ada yang ingat kalau mantan drummer Ungu yang pertama bernama Pasha. Nah, dipakailah nama itu,” beber bapak dua anak ini.

Lebih lanjut dikatakan, karena sudah familiar dengan nama pop-nya itu, ia jadi merasa asing saat orang panggil nama aslinya, Sigit. “Sampai sekarang kalau ketemu dia, ya, ketawa-tawa saja, tapi sekarang lama belum ketemu lagi,” ujar Pasha.

Menurut suami Okky Agustina Sofyan serta ayah dari Kisya Alfaro Putra Sigit (2) dan Shakinah Adeliaputri Napasha (4 bln), nama yang disandang sekarang, dianggap sama sekali tidak ada hubungannya dengan hoki. “Saya tidak percaya itu,” tegasnya. “Semua yang mengatur yang di atas, andaikan nama itu bawa hoki seharusnya album pertama juga meledak. Ini tidak,” pungkasnya.
Beken dengan Nama Comotan
Filed under: Pasha

Tidak banyak yang tahu bahwa nama Pasha yang selama ini dipakai vokalis Ungu itu bukanlah nama asli. Nama asli pria yang sedang populer seiring ketenaran bandnya itu adalah Sigit Purnomo Syamsudin Said. Pasha dicomot dari nama mantan penabuh drum pertama Ungu.

Si Pasha asli tersebut sekarang menjadi drumer grup band Kupu-kupu. Saat ditemui di Front Row Cafe, Senayan, Selasa lalu, Pasha Ungu mengakui hal tersebut. “Memang benar, itu bukan nama saya,” ujarnya.

Awalnya, dia sama sekali tak berniat mengambil nama rekannya tersebut. Hanya, pihak label memintanya untuk berganti nama. Alasannya, nama aslinya dianggap kurang komersial dan telanjur identik dengan orang lain. “Sigit itu sudah ada beberapa. Salah satunya Sigit Base Jam,” ungkapnya.

Lagi pula, nama Sigit dinilai kurang pas dengan image yang ditawarkan Ungu. Beberapa pilihan nama sudah dikantongi. Namun, yang dirasa pas adalah nama mantan drumer Ungu yang pertama tersebut. “Ada yang mengusulkan nama Pasha itu dan sepertinya oke. Jadilah namanya dipakai,” kata bapak Kisya Alfaro Putra Sigit, 2, dan Shakinah Adeliaputri Napasha, 4 bulan, tersebut.

Meski mencomot nama orang lain, Pasha mengaku tidak pernah menemui masalah. Bahkan, kedua Pasha tersebut saling tersenyum saat bertemu. “Kami sih ketawa-ketawa saja kalau ketemu. Nggak pernah mempermasalahkan nama,” ujar pria asal Palu tersebut.

Apalagi, mereka percaya bahwa nama tidak berkaitan dengan hoki. “Semua diatur Dari Atas. Kalau memang bawa hoki, seharusnya sejak dulu Ungu melejit,” tegasnya.

Saat ini, Pasha malah merasa aneh jika ada yang memanggilnya dengan nama aslinya, Sigit. Suami Okky Agustina Sofyan tersebut sering tidak menyadari bahwa yang dipanggil itu adalah dirinya. “Sering begitu. Saya juga sudah nyaman dengan nama ini,” ungkapnya. (nik).
Pasha Ungu
Pasha
Sigit Purnomo Syamsuddin Said
Laki-Laki
Islam
Donggala, 27 November 1979

Biografi :

Pasha adalah vokalis band Ungu yang didirikan pada tahun 1996. Pasha bergabung dengan Ungu pada 1999.

Pasha sendiri mengawali karirnya sebagai model dan telah muncul di beberapa iklan televisi, main sinetron dan bergabung dengan beberapa band sebelum bergabung dengan Ungu.

Meski telah bercerai dari Okie, namun Pasha tetap memperhatikan Okie yang sedng mengandung buah hatinya. 14 Februari 2009, bertepatan dengan hari Valentine, Okie melahirkan anak ketiganya yang berjenis kelamin perempuan.

Dalam soal karir bermusiknya, Pasha yang pernah digosipkan memiliki hubungan spesial dengan Aura Kasih ini digandeng oleh penyanyi cantik Rossa. Mereka dipasangkan untuk bernyanyi duet lagi Terlanjur Cinta ciptaan Yoyok Padi.
Tidak banyak yang tahu bahwa Pasha pernah menjadi juara II lomba Adzan se Sulawesi Tengah. Cowok yang ternyata pandai mengaji ini sempat kuliah di ABA-ABI sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti kuliah dan memilih berkarir di musik.

Sementara itu, dalam perjalanan hidup rumah tangganya, ayah dua anak ini pernah terlibat pemukulan dengan gitaris Marvell Band, Idea Fasha. Kasus keduanya dikabarkan akibat kecemburuan Pasha atas istrinya, Okie Calerista Agustina Sofyan, yang jalan dengan Idea. Meski hangat dibicarakan media, keduanya berakhir dengan perdamaian.

Pada 20 November 2008, Okie menggugat cerai Pasha di Pengadilan Agama Bogor. Saat mengajukan gugatan cerai tersebut, Okie sedang mengandung. Dan pada 20 Januari 2009 akhirnya hakim mengabulkan gugatan cerai Okie terhadap Pasha melalui Pengadilan Agama Bogor Jawa Barat.

Di Hari Valentine, 14 Februari 2009, Pasha dikaruniai anak ketiga, dengan jenis kelamin perempuan. Bayi perempuan ini dilahirkan oleh mantan istrinya, Okie di RS Ibu & Anak Hermina Bogor.

Gosip antara Pasha dan Alyssa tak henti beredar. Menjelang akhir Juni 2009, beredar sebuah video yang memperlihatkan Pasha mencium Alyssa. Alyssa sendiri telah membantah bahwa yang ada di video tersebut adalah dirinya.

Perseteruan Pasha dengan mantan istrinya, Okie seperti merembet ke hal lain. Pasha dikabarkan orang yang meminta kepada salah satu televisi swasta agar video klip Okie berjudul Satu Sampai Mati tidak ditayangkan. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari pihak Pasha. Okie sendiri tidak membenarkan atau mengiyakan kabar ini.

Dua hari jelang ultahnya, Pasha mendapat ‘kado’, yakni terkait dengan kasus dugaan kekerasan yang dilaporkan mantan istrinya, Okie Agustina. 25 November 2009, ia ditetapkan sebagai tahanan kota oleh Kejari Bogor. Pun demikian, terkait dengan pekerjaannya, jika harus ke luar kota, ia bisa mengajukan dispensasi, dan pihak Kejari akan mempertimbangkannya.

BLOG PASHA UNGU
Kejari Berikan Keringanan Konser Pasha ke Luar Kota
KapanLagi.com, Senin (30/11).

Mengacu dukungan masyarakat terhadap Okie lewat SMS itu, Januar menegaskan pihaknya hari ini sudah melayangkan surat ke Kejaksaan Agung RI, guna mempertanyakan dasar pertimbangan Kejari Bogor yang memberikan izin khusus kepada Pasha untuk melakukan rutinitasnya di luar kota Bogor.
“Saya sudah kirim surat ke Kejagung hari. Ini ditujukan ke Hendraman Supardi untuk bisa bertemu. Isi surat itu mempertanyakan ke Kejagung dasar pertimbangan yang diberikan Kejari Bogor kepada Pasha,” terang Januar. (kpl/buj/erl)
Pihak Kejari Bogor: Kita Toleransi Pada Pasha
” target=”_blank”>Kapanlagi.com - Walaupun dalam status tahanan kota, namun Pasha Ungu masih tetap bisa tampil bersama bandnya di luar kota Bogor. Mengenai hal itu, pihak Kejari Bogor mengaku memberikan toleransi pada Pasha.”Kan kemarin tahap duanya hari Rabu, cuma selisih sehari kan sudah bisa dihitung include Kamis gitu loh,” terang Kasi Pidum Kejari Bogor, Bambang Permadi, yang dihubungi KapanLagi.com by phone, Kamis (26/11) kemarin untuk menanyakan masalah wajib lapor Pasha.
“Jadi, menurut kami Senin Kamis itu mulai terdaftar mulai besok. Tadi manajemennya kita panggil, katanya show-nya sampai malam, kita maklumi aja,” lanjutnya. “Sekarang kita toleransi lah. Kan kemarin Rabu sampai sore, kuwalahan, abis itu show, pulangnya jam berapa. Kita panggil manajemennya, kenapa itu. Katanya, ‘Iya Pak kemarin kemalaman pulangnya.’ Yang datang manajernya, Rudi. Ya okelah, kita terima.”
Dilanjutkannya, Jaksa untuk proses pengadilan Pasha pun sudah ditunjuk. Mereka adalah Supinah, SH., Cleralina, SH., dan Budi Prawono, SH.
“Tinggal tunggu sidang aja. Nanti hari Senin kita serahkan ke Pengadilan Negeri Bogor. Nanti Pengadilan yang memutuskan kapan sidang,” tutur Bambang.
Namun begitu, Bambang menampik jika mereka memberikan keistimewaan pada Pasha. Dia menerangkan jika toleransi tersebut telah diatur dalam KUHAP.
“Nggak ada itu. Itu semua sudah diatur dalam KUHAP karena yang bersangkutan itu tulang punggung keluarga yah. Ada aktivitas keluar. Nggak ada istimewanya. Semua di mata hukum sama,” pungkasnya.


Diposting oleh: Editor | Kamis, 02-12-2009 |








BIOGRAFI


UNGU terbentuk di tahun 1996. Nama UNGU sendiri tidak sengaja terucap saat Makki, Rowman, Gatot, Ekky, Michael (personil UNGU kala itu) tampil di sebuah pentas seni.
Membawakan lagu ciptaan sendiri sejak awal memang menjadi keinginan UNGU. Ternyata sambutan penonton yang mendengarkan lagu-lagu kami sangat bagus. Hal itu lah yang kemudian mendorong UNGU untuk berjuang menawarkan lagu ke major label. Tidak langsung berhasil memang, tetapi kami tetap percaya bahwa musik UNGU mampu diterima oleh masyarakat luas.
Setelah ikut menyumbangkan 2 lagu di album kompilasi KLIK, UNGU yang di tahun 2002 memiliki personil Pasha (vokal), Enda (gitar), Rowman (drum), Makki (bass) dan Oncy (gitar) akhirnya merilis album perdana LAGUKU. Mulai dikenal melalui single hits Bayang Semu, di sela perjalanan turnya UNGU merilis kembali album kedua TEMPAT TERINDAH (2003).
Isu bubar sempat melanda UNGU di tahun 2004, namun kami berhasil membuktikan ke-eksistensi-an UNGU dengan mengeluarkan album ketiga MELAYANG (2005). Tidak disangka perubahan pada warna musik, mampu membuat UNGU menjadi band yang sangat diperhitungkan di Indonesia bahkan sampai ke Malaysia.
Untuk pertama kalinya di tahun 2006 UNGU membuat mini album religi SURGA MU. Tidak berbeda jauh dengan album Melayang yang terjual 800.000 kopi, mini album religi ini terjual lebih dari 300.000 kopi. Menyusul kesuksesan album Melayang dan SurgaMu, tahun 2007 UNGU merilis album keempat UNTUKMU SELAMANYA.
Sedikit berbeda dengan album sebelumnya, album keempat ini dilaunching di 4 negara yaitu Malaysia, Singapura, Hongkong dan tentunya Indonesia. Tahun ini juga sebelum menjalankan umroh ke tanah suci, kami merilis mini album religi kedua berjudul PARA PENCARIMU.
Berbagai penghargaan kami terima, tak cuma itu berbagai cobaan pun kami alami. Semoga ini menjadi tambahan semangat dan inspirasi bagi kami berlima. Tahun 2008, kami ‘hanya sanggup’ mengerjakan album religi bertajuk AKU DAN TUHANKU.
2009 waktunya UNGU kembali menggebrak dunia musik Indonesia. Meski terhalang oleh pemilu, kami akan merilis album terbaru kami di awal Mei 2009. Single terbaru HAMPA HATIKU bernuansa dangdut dan rap dengan bantuan personil 7 Kurcaci dan Iis Dahlia. Berbagai konsep pun telah kami siapkan. Tunggu kami MEI nanti…………


Diposting oleh: Editor | Kamis, 02-12-2009 |

























BLOG PASHA UNGU



Pasha Tampil di Medan Walau Berstatus Tahanan Kota




Kapanlagi.com - Ungu kembali membuat sebuah kejutan, yakni dengan menggelar konser di tengah polemik sang vokalis, Pasha, yang dilarang untuk keluar kota karena berstatus sebagai tahanan kota terkait dengan persoalan KDRT terhadap Okie Agustina. Usai sidang di Bogor, ternyata Pasha hadir ke Sumatera Utara bersama grupnya, tampil pada hari Selasa (8/12) malam di Area PRSU dalam event Medan Fair 2009, sebuah event tahunan pesta budaya. Ungu yang digawangi oleh Pasha (vokalis), Makki (bass), Enda (gitar), Onci (gitar), dan Roman (drum) menghentak panggung sekira pukul 21:20 Wib setelah sebelumnya panggung dihentak oleh band-band lokal. Sayangnya, saat Pasha dkk tampil di panggung harus diwarnai oleh insiden. Tidak hanya itu, para personil Ungu sendiri saat hendak naik panggung harus terkendala lama karena padatnya penonton.
Ribuan penonton hadir di lokasi, sayangnya karena minimnya personil keamanan hanya dengan mengerahkan dua personil Satpol PP Pemko Medan serta beberapa security terjadi aksi saling lempar botol air mineral sesama penonton.
Pasha terus berupaya menenangkan massa penonton, hingga akhirnya panggung dihentak dengan hits Melayang, Cinta Pertama dan Separuh Nafas secara perlahan aksi saling lempar botol antara sesama penonton terhentikan.
Tapi, bendungan massa tak mampu dihalau hingga penonton berhasil memasuki kawasan area yang seharusnya untuk kalangan media, dengan cara melompat pagar pembatas hingga seluruh area dipadati oleh penonton termasuk area belakang panggung.
Para penonton terus berupaya merangsek, sedangkan Pasha tetap tampil membawakan hit-hit andalannya. Tak lupa Pasha menghadirkan beberapa hit terbaru di atas panggung, namun sayang konser harus kembali tertoreh oleh insiden.
Kali ini, satu orang korban yang terhimpit dan tak mendapat ruang gerak, jatuh pingsan. Petugas medis akhirnya mengevakuasi korban ke salah satu rumah sakit yang tidak jauh dari lokasi untuk mendapatkan perawatan.
Korban diketahui bernama Irene (17 thn) warga Jl Ayahanda, Medan, harus dilarikan dengan menggunakan ambulance milik Dinkes Medan. Namun kembali satu lagi korban jatuh, dan karena tidak adanya tim medis di lokasi, korban langsung dibawa pergi oleh temannya.
Aksi panggung Ungu ini berakhir sekira pukul 22:25 Wib, dengan kehadiran hit Cinta Mati dan di akhir penampilan Pasha menghadirkan hit Hampa. (kpl/romulo/bun)

Lihat profil: Pasha Ungu, Ungu
Komentar : 1 komentar
Diposting oleh: Editor | Rabu, 09-12-2009 |


Ancaman Hukuman Pasha 2 Tahun 8 Bulan


Kapanlagi.com - Dalam dakwaan yang dibacakan secara bergantian oleh JPU, vokalis Ungu, Pasha didakwa melakukan penganiayaan terhadap mantan istrinya Okie Agustina sesuai Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan serta Pasal 335 KUHP yaitu perbuatan tidak menyenangkan. Dengan ancaman kurungan 2 tahun 8 bulan. Sidang perdana yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Wedhayati dengan dua hakim anggota Ekova Rahayu Avianti dan Djoni Witanto mendengarkan dakwaan JPU yang terdiri Budi Santoso, Veradona dan Supina dari Kejaksaan Negeri Bogor. Sementara Pasha yang untuk pertama kalinya duduk di kursi pesakitan, menjalani persidangan di temani enam orang kuasa hukumnya. Saat mendengar dakwaan bapak tiga anak ini sempat berkaca-kaca dan menahan emosi. Pasha menolak seluruh dakwaan JPU, dan mengaku tidak mengerti dengan dakwaan tersebut. "Ini bukan masalah ego, tapi saya tidak melakukan seperti yang dituduhkan oleh Okie," ujarnya dengan suara tertahan.
Dalam eksepsinya pihak Pasha mengungkapkan jika ada yang berbeda antara tuntutan dan kenyataan yang dialami. Sehingga demi hukum, pengacara Pasha meminta hakim untuk membatalkan dakwaan itu.
"Ada perbedaan terhadap isi dakwaan dengan kenyataan sebenarnya. Dakwaan ini cacat hukum karena tidak sama, maka itu kami meminta Majelis Hakim membatalkan semua dakwaan terhadap terdakwa," ujar Michael Pardede salah satu kuasa hukum Pasha saat membacakan eksepsi.
Persidangan yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, akhirnya ditunda dan akan kembali dilanjutkan pada 15 Desember mendatang, dengan agenda sidang tanggapan Majelis Hakim terhadap eksepsi terdakwa. (ant/dar)





Okie Agustina: Semua Seperti Telah Diatur


Kapanlagi.com - Kehadiran Okie Agustina pada sidang Pasha Ungu di Pengadilan Negeri Bogor, Selasa (08/12), didampingi oleh sang ibu dan para pengacara. Usai sidang, ibu tiga anak ini mengungkapkan jika persidangan atas mantan suaminya seperti telah diatur."Semua seperti telah diatur, seharusnya eksepsi itu tidak secepat itu dikeluarkan tapi ini sudah dikeluarkan," kata Okie seperti menyimpan rasa jengkel.Sidang perdana yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Wedhayati dengan dua hakim anggota Ekova Rahayu Avianti dan Djoni Witanto itu mendengarkan dakwaan JPU yang terdiri Budi Santoso, Veradona dan Supina dari Kejaksaan Negeri Bogor. Usai JPU membacakan dakwaan, Majelis Hakim langsung menanyakan kepada Pasha atas isi dakwaan tersebut. Vokalis Ungu itu pun mengaku tidak paham dengan tuntutan yang diajukan oleh mantan istrinya itu.
Selanjutnya Majelis Hakim meminta Pasha untuk berdiskusi dengan penasehat hukumnya, dan tidak lama kemudian, penasehat hukumnya meminta kepada Majelis Hakim untuk membacakan eksepsi yang telah dipersiapkan sebelumnya terhadap keberatan dakwaan tersebut.
Inilah yang kemudian mengundang kekecewaan pihak Okie, karena eksepsi dalam konteks undang-undang, seharusnya diserahkan tiga hari setelah pembacaan dakwaan. Namun dalam sidang Pasha kali ini langsung menyerahkan eksepsi dan membacakannya. (ant/dar)


Diposting oleh: Editor | Rabu, 09-12-2009 |






Okie Agustina Kecewa Pasha Tidak Ditahan

Kapanlagi.com - Okie Agustina mengungkapkan perasaan kecewa dengan persidangan perdana mantan suaminya Pasha Ungu yang berlangsung di Pengadilan Negeri Bogor, Selasa (8/12). Kekecewaan itu diungkapkan setelah mengikuti proses persidangan."Saya kecewa saja, tidak ada keputusan terhadap dakwaan itu," ucap Okie di hadapan sejumlah wartawan, Selasa (8/12).Namun Okie menyerahkan penjelasan kekecewaannya itu kepada kuasa hukumnya Jhon P Simanjuntak. Melalui pengacaranya, Okie menuturkan kalau persidangan ini menimbulkan pertanyaan atas dikeluarkannya eksepsi dari pihak Pasha."Dalam konteks undang-undang, seharusnya tiga hari setelah pembacaan dakwaan, eksepsi baru bisa diserahkan. Tapi dalam konteks peradilan, setelah dibacakan baru disusun eksepsi. Tapi ini tidak, mereka sudah langsung menyerahkan eksepsinya, ini jadi menimbulkan pertanyaan, permasalahan hukum," ungkapnya.
Selain itu pihak Okie juga mengaku kecewa karena majelis hakim tidak mengungkapkan dengan jelas status hukum Pasha. Kepastian hukum Pasha atas penahanan tidak diungkapkan oleh majelis, yang seharusnya dinaikkan statusnya.
"Seharusnya setelah sidang pertama majelis harus menentukan sikap ditahan atau tidak, ternyata tadi tidak ada," ungkapnya
Oleh karena itu, Jhon atas nama kuasa hukum Okie akan mengajukan pertimbangan kepada majelis hakim atas kejelasan status penahanan Pasha.
"Untuk itu kami meminta pertimbangan terhadap penahanan ini kepada Majelis hakim, dijadikan tahanan kota, atau rutan, atau tidak ditahan sama sekali," tegasnya. (ant/dar).


Diposting oleh: Editor | Rabu, 09-12-2009 |





UNGU Meluncuran Album PENGUASA HATI

Setelah segala persiapan telah rampung, pada tanggal 29 April 2009 bertempat di Kafe Kamasutra, Hotel Crown Holliday Inn, Ungu bersama Tim Manajemen dari Trinity Optima Production, menggelar press conference sekaligus sebagai pertanda bahwa album baru Ungu, bertajuk PENGUASA HATI resmi diluncurkan dengan single Hampa Hatiku.


Album pop ke-5 Ungu ini berisikan 12 lagu baru. Didalam album ini, Ungu banyak mengeksplore kemampuan bermusik mereka sehingga terdengar lebih fresh. Selain lagu pop romantis ciri khas Ungu, seperti didalam lagu Dilema Cinta dan Kuingin Selamanya, didalam album Penguasa Hati band ini juga memasukkan unsur rock, dangdut, guratan melayu dan rap yang terdengar lewat single andalan Hampa Hatiku yang mengejutkan banyak penggemar Ungu. Hal istimewa lainnya didalam album ini, Enda sang gitaris bernyanyi 1 (satu) lagu berjudul -Badai Kini Berlalu- dengan nuasa musik rock yang kuat.


Dalam press conference tersebut, Ungu menceritakan berbagai persiapan yang dilakukan untuk peluncuran album pop kelima mereka, termasuk persiapan launching album dengan menggelar mini konser yang terkonsep di Balai Sarbini tanggal 1 Mei 2009 mendatang. Setelah menjawab berbagai pertanyaan dari teman-teman wartawan, Ungu kemudian tampil dengan membawakan 4 lagu terbaru di dalam album terbaru termasuk single Hampa Hatiku. Acara semakin meriah dengan hadirnya Rossa sebagai bintang tamu akhirnya juga didaulat untuk ikut bernyanyi. Selamat untuk Ungu dan Trinity Optima Production. (US)
Diposting oleh: Editor | Rabu, 09-12-2009 |


Pasha Selingkuh dengan Pramugari



Okie bercerai dari Pasha karena pria itu ketahuan dekat dengan Acha Septriasa. Tetapi, kabarnya bukan hanya dengan Acha saja. Pasha disebut-sebut pernah berselingkuh dengan seorang pramugari.

Konon, kedekatan Pasha dengan pramugari sebuah maskapai penerbangan Indonesia itu terjadi pada saat kariernya dengan grup band Ungu mulai menanjak. Isunya, Okie sangat sakit hati dengan perbuatan Pasha itu. Tetapi, Okie berusaha untuk bersabar demi keutuhan rumah tangganya.

Saat disinggung soal tersebut, Okie terlihat sangat terkejut. Namun, perempuan yang sedang sibuk mempersiapkan diri menjadi penyanyi ini berusaha untuk bersikap seperti biasa. Okie tak mau membicarakan masalah ini. Dia tak mau salah bicara.

"Aku no comment kalau soal itu. Nanti disangka fitnah lagi. Lebih baik tanya sama orangnya langsung saja," kata Okie saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, Kamis 13 Agustus 2009.

Kabarnya, perbuatan Pasha itu membuat Okie melakukan pembalasan dengan mendekati Idea Fasha, gitaris band Marvell. Pada saat melihat Okie bersama dengan Idea, Pasha langsung naik pitam dan memukul Idea.

Okie mengatakan seharusnya pada saat itu, dia bisa lebih marah dengan Pasha karena kelakuan Pasha selama ini pada dirinya. Tetapi, Okie berusaha untuk bersabar dan mempertahankan rumah tangganya.













Ungu muncul eksklusif di MiTV

Filed under: News
KENAPA bukan Biru, Hijau atau Merah? Mengapa dalam banyak warna, warna Ungu menjadi pilihan? Jawapan mereka senang saja.

"Kita ingin orang mengingat kami dengan mudah dan cepat menempel di otak, jadilah kami memberi nama band ini Ungu," kata Pasha.

Walaupun nama Ungu melonjak naik kerana lagu Demi Waktu, hakikatnya kumpulan yang dianggotai oleh lima jejaka Pasha (vokalis), Makki (bass), Oncy (pemain gitar) Enda (pemain gitar) dan Rowman (pemain dram) ini telah terbabit dalam bidang muzik selama satu dekad.

Awalnya Ungu hanyalah dari kumpulan yang berbeza tetapi sering berlatih bersama-sama di pusat ‘jamming’. Satu perjalanan yang panjang bagi kumpulan anak muda ini walaupun Oncy yang digilai ramai gadis itu hanya mula menjadi salah seorang anggota pada 2002.

Musim 2002 juga menyaksikan Ungu melahirkan album sulung mereka berjudul ‘Laguku’. Mungkin menjadi salah satu kelebihan Ungu apabila mereka dikenali sebagai antara kumpulan yang kreatif kerana semua lagu adalah hasil buah tangan mereka sendiri. Ungu bertuah apabila lagu mereka diterima baik oleh peminat. Lagu single mereka ‘Bayang Semu’ menjadi lagu tema sebuah drama di salah sebuah stesen televisyen Indonesia dan membawa mereka menjelajah hampir ke seluruh pelusuk negara itu.

Album kedua Ungu ‘Tempat Terindah’ hanya mengambil masa tiga minggu untuk disiapkan. Terikat dengan jadual waktu yang sangat ketat, sedikit demi sedikit material lagu dalam album kedua ini dikumpul di setiap masa terluang, tidak kira di dalam bas, kapal terbang dan di mana saja. Walaupun begitu, hasilnya bukan sebarang picisan, malah mendapat sambutan sangat luar jangkaan ketika dikeluarkan pada 2004.

Masih belum puas dengan pencapaian itu, Ungu akhirnya tampil dengan album ketiga ‘Melayang’ awal Disember 2005. Walaupun agak lewat lagu ini mendapat tempat di Malaysia, hakikatnya kekuatan lagu ‘Demi Waktu’ membuatkan Ungu berjaya meraih anugerah Platinum hanya selepas sebulan penjualannya. Tidak lama selepas itu, Ungu kembali menerima Double Platinum Award untuk album yang sama.

Awal 2006, senario muzik Malaysia diganggu gugat oleh mereka. Lagu ‘Demi Waktu’ berjaya menduduki carta teratas stesen radio di Malaysia. Tidak cukup dengan itu single kedua mereka ‘Seperti Yang Dulu’ turut menjadi siulan anak muda. Nama Ungu tiba-tiba disamakan kumpulan Indonesia yang sememangnya popular di Malaysia seperti Radja, Sheila on 7 dan ramai lagi.

Khas untuk peminat Ungu di Malaysia, saksikan mereka beraksi bersama-sama VJ MTV Indonesia di MTV Global Room, pada 25 Ogos ini - semestinya eksklusif di MiTV












Kiat Menjaga Eksistensi Band Radja dan Ungu

Filed under: News, Infotainment

DUA grup band yang tengah bersinar Radja dan Ungu mengaku tak mudah untuk mempertahankan nama besar yang kini mereka sandang. Seperti disebutkan Ian Kasela, bukan soal jumlah penjualan album atau nilai nominal yang menjadi tantangan mereka, tapi bagaimana mempertahankan eksistensi di dunia musik. "Untuk ke depan seluruh personel band harus memperkuat fondasi diri masing-masing," ujar vokalis Radja ini.

Hal yang sama juga diutarakan Pasha, vokalis band Ungu. Mempertahankan keutuhan sebuah band bukan perkara mudah. Pasalnya setiap masalah selalu muncul dari dalam, khususnya menyangkut masalah perasaan. "Jadi untuk menjaganya kita lebih menekankan kepada kekompakan internal Ungu," jelas Pasha.

Menanggapi masuknya Radja dan Ungu sebagai nominator peraih SCTV Awards 2006, Ian dan Pasha mengaku bangga. "Tapi kita tidak terlalu berharap karena banyak nominator lain yang juga bagus-bagus," kilah Pasha.

Enda “Ungu” Mendapat Momongan

Filed under: Enda

USAI sudah penantian pembesut gitar grup musik Ungu Franco Medjaya Kusumah dan istrinya, Eka Nilestari menanti momongan. Anak pertama pasangan yang menikah pada 17 Desember 2005 itu lahir dengan selamat di Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara, sehari sebelum Hari Ulang Tahun ke-61 RI.

Bayi perempuan itu mereka beri nama Azara Leona Lucida. Dia lahir melalui operasi caesar sekitar pukul 09.00 WIB dengan bobot 3,4 kilogram dan tinggi 50 sentimeter. Ada perasaan campur aduk pada pria yang kerap disapa Enda itu saat Azara lahir. "Suatu pengalaman yang tidak bisa dikatakan dengan kata-kata," kata Enda tanpa bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

Pasha “Ungu” Keliling Tanpa Keluarga

Filed under: Pasha

PEKANBARU, KCM - Ungu termasuk grup dalam negeri yang sedang laris. Jadwal manggung mereka padat dan di mana-mana. Sudah bisa ditebak, rasa rindu kepada orang-orang dekat kerap hinggap ketika para personel grup tersebut sedang tak bersama orang-orang tersayang itu.

Namun, bagi Pasha, sang vokalis yang mantan model dan pemain sinetron, sekali-sekali mengajak atau mendatangkan keluarganya ke tempat-tempat Ungu menggelar konser bukanlah jalan keluar untuk mengatasi kekangenan akan istri dan dua anaknya yang masih kecil.

"Paling, ngobrol di telepon saja dengan mereka," ujar suami dari Oki Agustina Sofyan ini, sebelum Ungu tampil dalam Soundrenaline 2006: Rock United di Pekanbaru, Riau, Minggu lalu (6/8). "Saya enggak pernah ngajak keluarga saya ke tempat-tempat konser Ungu. Saya kan orang yang diatur, harus ini jam segini. Ribet kalau ngajak keluarga," jelas pria kelahiran Donggala, 27 November 1979 ini.

Juli-Agustus ini saja Ungu–terdiri dari Pasha, Makki Omar Parikesit (34, bas), Franko Medjaya Kusumah atau Enda (28, gitar), Arlonsy Miraldy atau Oncy (24, gitar), dan M Nur Rohman atau Rowman (32, drum)–sibuk ambil bagian di semua kota Soundrenaline 2006, yaitu Banjarmasin (23/7), Makassar (30/7), Pekanbaru (6/8), Medan (13/8), dan Jakarta (20/8).

Di atas pentas, grup yang lahir pada 1996 tersebut menyajikan Karena Dia Kamu, Berikan Aku Cinta, Jika Aku Bukan Pilihan, Seperti yang Dulu, Sejauh Mungkin, Demi Waktu, dan Bayang Semu.









0 komentar: